Renungan Harian Katolik 22 Desember 2025: Bacaan Injil Lukas 1:46‑56

renunganhariankatolik.web.id – Hari ini Gereja merayakan Senin dalam Pekan Keempat Adven dengan liturgi berwarna ungu, yang mengingatkan kita untuk menyiapkan hati menyambut Kristus. Bacaan pertama menceritakan Hana, yang menyerahkan Samuel ke Rumah Tuhan sebagai wujud syukur dan iman aktif. Selanjutnya, Injil menampilkan Maria mengucapkan pujian Magnificat saat mengunjungi Elisabet. Dengan pujian itu, Maria menegaskan iman dan kerendahan hatinya, serta mengakui kuasa Allah yang mengangkat yang rendah dan memberi kelimpahan kepada yang lapar. Dari bacaan ini, kita belajar untuk menempatkan Allah sebagai pusat hidup dan menjawab panggilan-Nya dengan penuh kesungguhan.
Maria dan Nyanyian Pujian
Maria mengucapkan: “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Kalimat ini mengajak kita memulai hari dengan memuji dan bersyukur. Maria menunjukkan iman aktif. Ia percaya penuh pada rencana Allah, bahkan sebelum janji itu tergenapi. Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan cara yang sering berbeda dari logika dunia. Ia menurunkan yang berkuasa dan meninggikan yang rendah. Bacaan ini mendorong kita untuk memeriksa sikap terhadap sesama dan menerima keadilan Allah dengan hati terbuka.
Refleksi: Hidup Rendah Hati di Masa Adven
Adven mengajak kita meneladani kerendahan hati Maria dan Hana. Maria menerima peran sebagai ibu Sang Mesias dengan penuh iman dan tanpa menuntut kehormatan. Hana menyerahkan Samuel dengan sukacita dan pengabdian. Kedua tokoh ini mengajarkan bahwa Allah bekerja melalui hati yang rendah. Pertanyaan untuk direnungkan: Apakah kita siap menyerahkan rencana kita kepada Allah dan melayani-Nya dengan tulus? Kerendahan hati berarti mempercayai rencana Allah dan melakukan panggilan-Nya dengan sepenuh hati.
Menghidupi Iman dalam Aksi Nyata
Renungan hari ini menekankan iman dalam tindakan nyata. Kita bisa:
-
Memuji Allah setiap saat. Bersyukur seperti Maria, bahkan saat janji Tuhan belum terlihat nyata.
-
Mengutamakan kerendahan hati saat melayani. Bantu sesama tanpa mencari pujian dunia.
-
Membantu yang lemah dan rendah hati. Tindakan kasih ini mencerminkan kehadiran Allah dalam hidup kita.
Dengan langkah kecil ini, iman kita menjadi hidup dan nyata. Setiap tindakan kasih menjadi wujud iman aktif yang memuliakan Tuhan.
Doa Penutup
Tuhan, ajar aku memuji Engkau dalam setiap langkah. Beri aku hati rendah seperti Maria dan Hana. Bimbing aku mencintai sesama dengan tindakan nyata. Jadikan aku alat kasih dan damaiMu di dunia ini. Amin.
Kesimpulan
Renungan harian 22 Desember 2025 menekankan bahwa Allah bekerja melalui hati yang rendah. Oleh karena itu, setiap tindakan kita sebaiknya mencerminkan kerendahan hati dan kesediaan menyerahkan hidup pada-Nya. Bacaan Injil Lukas 1:46‑56 mengajak kita memuji, bersyukur, dan menjalani iman aktif setiap hari. Saat kita merenungkan pujian Maria, kita memahami bagaimana iman yang tulus membawa sukacita dan ketenangan dalam hidup. Dengan meneladani Maria dan Hana, kita belajar menyerahkan hidup pada rencana Allah, melayani sesama, dan hidup dalam kasih nyata. Dengan demikian, iman tidak hanya menjadi keyakinan, tetapi diwujudkan melalui tindakan kasih yang nyata dan konsisten setiap hari.




